Sebelum membahas Metaverse lebih lanjut, sebaiknya Anda mengetahui apa penjelasan dari Metaverse itu. Metaverse digambarkan sebagai teknologi yang memungkinkan orang berkumpul dan berkomunikasi dengan masuk ke dunia virtual. Mereka akan memiliki koneksi dengan orang lain, bahkan NPC otonom dan hologram. Metaverse dikabarkan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas virtual seperti di dunia nyata. Lewat dunia virtual ini, pengguna dapat melakukan aktivitas seperti bekerja, bersosialisasi, belanja, bermain, hingga mengunjungi tempat bersejarah tanpa harus bepergian secara fisik.
Namun, jika melihat orang dan bahkan perusahaan besar dapat menghabiskan ribuan hingga jutaan dollar untuk membeli tanah fiktif di dunia maya tentunya terdengar tidak masuk akal. Tetapi, belakangan investasi tanah virtual di Metaverse menjadi kian digemari. Singkatnya, transaksi di dunia maya dimonetisasi lewat mata uang kripto. Selain melalui kripto, non-fungible tokens (NFTs) menjadi metode utama untuk monetisasi dan tukar nilai dalam metaverse.
NFT adalah aset digital yang terbilang sangat unik. Walaupun pada umumnya berbentuk barang atau karya seni digital (seperti video, gambar, musik dan obyek 3D), NFT juga dapat berupa aset termasuk di antaranya real estate digital. Dalam platform seperti OpenSea, yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi jual beli NFT, kini terdapat aset digital berupa tanah atau bahkan rumah.
Untuk memastikan bahwa real estate digital memiliki nilai, suplai aset tersebut dibatasi sebuah konsep ekonomi yang dikenal dengan “scarcity value” atau nilai kelangkaan. Sebagai contoh, Decentraland terdiri dari 90.000 petak tanah seluas 50x50 kaki (15,24 meter). Walaupun terdengar tidak masuk akal, kenaikan nilai investasi real estate virtual nyatanya sudah terbukti. Pada Juni 2021, sebuah dana investasi real estate digital bernama Republic Realm dilaporkan menghabiskan lebih dari US$900.000 untuk membeli sepetak tanah di Decentraland. Beberapa bulan kemudian, pada November 2021, Metaverse Group membeli petak tanah di Decentraland dengan nilai mencapai US$2,4 juta.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah investasi pada real estate digital saat ini dapat menjanjikan? Terlepas dari meroketnya nilai aset virtual di metaverse, penting bagi investor untuk menyadari bahwa investasi real estate digital sangatlah spekulatif. Tidak ada yang dapat memastikan bahwa ledakan investasi ini akan menjadi masa depan yang menjanjikan, atau menjerumuskan investor pada gelembung properti digital.
Namun satu hal pasti bagi Anda yang ingin investasi real estate, yakni dengan mengandalkan investasi pada real estate secara nyata. Sudah terbukti dari tahun ke tahun harga properti terus meningkat. Selain itu, Anda dapat mengangsur sistem pembayarannya, berbeda dengan real estate digital. Dengan memiliki properti di dunia nyata juga Anda dapat merasakan manfaatnya secara langsung, apakah sebagai lahan usaha atau sebagai hunian yang dapat Anda tinggali. Sebaiknya sebelum memutuskan untuk berinvestasi khususnya untuk jangka panjang, Anda perlu mempertimbangkan risiko dan bagaimana peluang yang ada kedepannya.
Jika ingin mencari properti di Jakarta Selatan khususnya di kawasan Senayan, Ray White Kebayoran Senayan dapat menjadi pilihan Anda untuk mendapatkan prospek properti yang menarik dan menguntungkan. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam bidang properti, Ray White menjadi agen properti terpercaya dan kredibel. Dapatkan beragam keuntungan properti dengan menghubungi Ray White Senayan yang beralamat di Jl. Hang Tuah Raya No.10, Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120 atau kontak kami di (021) 270 90 888, ingat hunian ingat Ray White Senayan!
Share