Isu mengenai ancaman resesi ekonomi sedang ramai diperbincangkan tidak hanya di Indonesia melainkan oleh seluruh penjuru dunia. Resesi ekonomi secara global ini dipercaya akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang disampaikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), bahwa resesi ekonomi ini akan mempengaruhi kondisi ekonomi banyak negara di seluruh dunia. Pasalnya, resesi ekonomi 2023 ini dipercaya datang dari meningkatnya inflasi di banyak negara dan di serta-mertakan faktor-faktor lain yang juga bisa mempengaruhi.
Lantas, apakah Indonesia akan terdampak pada ancaman resesi yang mendatang?
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani telah memberikan daftar negara-negara yang diprediksi akan 'kebal' dari adanya ancaman resesi 2023. Negara-negara tersebut antara lain India, Brazil, Meksiko, dan Indonesia.
Prediksi Menteri Keuangan tersebut juga didukung oleh pernyataan oleh IMF yang menyebutkan bahwa negara-negara Asia Tenggara akan berpotensi 'kebal' dari resesi 2023. Negara tersebut salah satunya adalah Indonesia yang dikatakan masih menjadi titik terang disaat redupnya kondisi ekonomi dunia.
"Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy (Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," tulis Kristalina Georgieva, Ketua dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) melalui salah satu unggahan akun Instagramnya pada 12 Oktober 2022 lalu.
Hal ini juga didukung dari adanya data yang menyatakan bahwa pada September lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar 5,4% persen pada kuartal II 2022 serta inflasi yang masih terkendali di level 5,95%. Melalui pernyataan dan paparan data tersebut, perekonomian Indonesia semakin dipandang masih dalam kondisi sehat maupun aman dari zona resesi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merincikan empat sektor usaha yang dapat menjadi fondasi Indonesia dalam menopang stabilitasi perekonomian Indonesia.
"Ada empat sektor usaha yang berpotensi terus tumbuh, yakni hilirasi sumber daya alam (SDA), ekonomi digital, ketahanan pangan, serta pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya melalui pidatonya saat pembukaan SOE International Conference dan peluncuran Indonesia Water Fund (IWF), Bali, 17 Oktober 2022 lalu.
Dengan optimis, menteri BUMN tersebut juga yakin bahwa Indonesia akan terhindar dari ancaman resesi 2023. Dirinya yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh sebesar 5% bahkan sampai dengan tahun 2045.
Jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan sekitarnya, kondisi Indonesia yang memang tidak bergantung pada komoditas dari salah satu negara yang sedang berkonflik yakni Rusia-Ukraina semakin memperkuat status kesehatan kondisi ekonomi Indonesia.
Lalu, apakah kita tidak perlu lagi untuk bersiap diri menghadapi kemungkinan resesi 2023 yang akan datang meskipun Indonesia dikatakan akan aman dari ancaman resesi?
Pepatah mengatakan, tidak ada salahnya untuk sedia payung sebelum hujan. Presiden Joko Widodo tetap mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dan melakukan antisipasi sejak dini terhadap kondisi krisis ekonomi dunia yang akan melanda.
Salah satu langkah antisipasi yang dapat Anda lakukan adalah dengan berinvestasi properti. Investasi ini dinilai memiliki risiko yang kecil dikarenakan kondisi harga pasar properti yang selalu meningkat di setiap tahunnya. Walaupun dahulu properti dinilai sebagai kebutuhan dasar, kini properti bisa menjadi sumber pendapatan passive income bagi para investor. Karenanya, memiliki aset properti apalagi di kala resesi merupakan aset jangka panjang yang akan sangat menguntungkan bagi Anda.
Bagi Anda yang ingin mencari properti siap huni khususnya di kawasan Kebayoran Senayan, langsung saja hubungi Ray White Kebayoran Senayan sebagai partner kebutuhan properti Anda. Dapatkan beragam keuntungan properti dengan menghubungi Ray White Senayan yang beralamat di Jl. Hang Tuah Raya No.10, Gunung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120 atau kontak kami di (021) 270 90 888, ingat hunian ingat Ray White Senayan!
Share